Type Here to Get Search Results !

SMKN 7 Padang Tingkatkan Mutu Pendidikan Seni Pertunjukan Berbasis Etnis Minang dengan Konsep Pembelajaran Mendalam

 SMKN 7 Padang Tingkatkan Mutu Pendidikan Seni Pertunjukan Berbasis Etnis Minang dengan Konsep Pembelajaran Mendalam

SKJENIUS TIME LINE,Padang – Dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas sekolah menengah kejuruan, khususnya pada bidang seni, budaya, dan teknologi, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 7 (SMKN 7) Padang terus menunjukkan komitmennya sebagai institusi pendidikan unggulan. Sekolah yang berdiri sejak 15 September 1965 dengan nama Konservatori Karawitan (KOKAR) jurusan Minangkabau di Padang Panjang ini, kini menjadi satu-satunya SMK di Sumatera yang fokus pada pengembangan seni pertunjukan berbasis etnis Minang, meliputi seni tari, seni karawitan, seni musik, seni teater, hingga tata kecantikan.


Kepala SMKN 7 Kota Padang, Dra. Evy Fitriana, M.M, saat diwawancarai Jenius Timeline pada Selasa (23/9/2025) di ruang kerjanya, menegaskan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan jawaban atas berbagai tuntutan dan tantangan di era modern. Oleh karena itu, SMKN 7 Padang atau yang juga dikenal sebagai SMKI Padang, berupaya maksimal melalui pendidikan formal tiga tahun untuk mencetak tenaga kerja tingkat madya yang siap bersaing dalam bidang seni pertunjukan.


Lebih lanjut, Evy menekankan pentingnya penerapan Pembelajaran Mendalam di lingkungan sekolah. Konsep ini, jelasnya, merupakan pendekatan yang memuliakan dengan menitikberatkan pada penciptaan suasana belajar berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan. “Dilakukan melalui olah pikir, hati, rasa, dan raga secara holistik dan terpadu,” ujarnya.


Menurutnya, dari tiga esensi utama dalam pembelajaran mendalam—menggembirakan, bermakna, dan berkesadaran—yang paling penting adalah berkesadaran. “Anak-anak percuma kalau didorong untuk menjadi lebih baik, tapi mereka tidak punya kesadaran. Demikian pula dengan guru,” ungkapnya menegaskan.


Dengan filosofi tersebut, SMKN 7 Padang terus menghadirkan inovasi pembelajaran, membangun kemitraan, serta membuka diri kepada berbagai pihak untuk bersama-sama memajukan seni pertunjukan berbasis kearifan lokal Minangkabau, sekaligus mencetak generasi muda kreatif dan berkarakter.(Mislinda)