RSUP Dr. M. Djamil Dukung Peluncuran Produk Riset PDRPI: Taq Polimerase dan Reverse Transcriptase Karya Anak Negeri
SKJENIUS TIME LINE, Padang, 3 Juni 2025 — RSUP Dr. M. Djamil menunjukkan komitmennya dalam mendukung inovasi dan kemandirian riset kesehatan nasional dengan mendukung peluncuran dua produk bioteknologi terbaru: Taq Polimerase dan Reverse Transcriptase. Produk ini merupakan hasil riset kolaboratif antara peneliti Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi (PDRPI) Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK Unand) dengan mahasiswa program magister (S-2) Biomedik FK Unand.
Peluncuran dua enzim penting ini digelar di Gedung PDRPI FK Unand, Jati, dan dihadiri oleh Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil, Dr. dr. Dovy Djanas, Sp.OG, K.F.M, MARS, FISQua. Hadir pula Kepala PDRPI Dr. dr. Andani Eka Putra, M.Sc, Direktur Kerja Sama dan Hilirisasi Riset Unand Dr. Eng. Muhammad Makky, S.TP, M.Si, Dekan FK Unand Dr. dr. Sukri Rahman, Sp.THT-BKL, Subsp.Onk(K), FACS, FFSTEd, serta Direktur PT Crown Teknologi Indonesia Dr. dr. Syafruddin Alun, MARS.
“Kami bangga dan mengapresiasi capaian luar biasa ini. Peluncuran Taq Polimerase dan Reverse Transcriptase bukan hanya keberhasilan akademik, tetapi juga bukti bahwa bangsa ini mampu menghasilkan produk riset yang aplikatif dan berdampak luas,” ujar Dirut RSUP Dr. M. Djamil, Dovy Djanas.
Dovy menyebut, dua enzim ini berperan vital dalam teknologi biologi molekuler — Taq Polimerase untuk memperbanyak DNA dan Reverse Transcriptase untuk mengubah RNA menjadi DNA. Saat ini, sebagian besar kebutuhan Indonesia masih bergantung pada impor dari negara seperti Amerika, China, dan Eropa. “Kami berharap produk ini bisa segera diproduksi massal dengan harga terjangkau, sehingga menurunkan biaya pemeriksaan PCR di Indonesia,” imbuhnya.
Ia juga menekankan bahwa peluncuran ini merupakan sinyal kuat bahwa Indonesia mampu bersaing di dunia riset dan produksi bioteknologi global. “Ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah deklarasi bahwa kita punya potensi besar di bidang ini,” tegasnya.
Kepala PDRPI, Dr. dr. Andani Eka Putra, M.Sc, menjelaskan bahwa kedua produk ini adalah inovasi ke-34 dan ke-35 dari PDRPI sejak berdiri tahun 2012, dan dikembangkan bersama industri mitra, PT Crown Teknologi Indonesia. “Dampaknya signifikan. Produk ini menurunkan biaya reagen PCR dan meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 65–80 persen,” jelas Andani.
Produk Taq Polimerase dikembangkan dengan pendekatan bioteknologi murni melalui metode kloning gen menggunakan bakteri dari sumber air panas di kawasan Solok, Sumatera Barat, seperti Bukit Kili Kecil dan Batu Bajanjang. Enzim ini diproduksi dari bakteri Anoxybacillus flavithermus dan Tepidimonas ignava. Sementara itu, Reverse Transcriptase dikembangkan melalui sintesis urutan DNA dan juga disisipkan ke E. coli untuk menghasilkan protein rekombinan yang dimurnikan.
“Semua pembiayaan ditanggung oleh industri, dan akan digunakan sepenuhnya oleh PT CTI. Ini adalah contoh nyata sinergi antara perguruan tinggi dan dunia industri,” tambah Andani.
Kedua produk tersebut saat ini juga sedang dalam tahap uji coba oleh Kementerian Kesehatan RI, untuk skrining tuberkulosis di delapan provinsi dan validasi panel infeksi paru (pneumonia) di tiga rumah sakit, termasuk RSUP Dr. M. Djamil sebagai mitra kerja.
Peluncuran ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam kemandirian riset dan produksi alat diagnostik dalam negeri, serta mendorong efisiensi dan peningkatan kualitas layanan kesehatan di Indonesia.(Mislinda )